RuaiTV Menurut Aktivis Masyarakat Adat (Bag I)
14 Juli 2014
�Ruai TV adalah lembaga penyiaran local yang terbukti secara kongkret memberikan dukungan pada isu-isu masyarakat adat,� ujar Glorio Sanen, salah satu aktivis masyarakat adat dari Kalimantan Barat (Kalbar) kepada redaksi AMAN melalui wawancara via telepon siang ini (14/7), �Mereka seringkali meliput persoalan-persoalan di masyarakat akar rumput, termasuk di wilayah masyarakat adat.�
Aktivis masyarakat adat, lanjut Glorio Sanen, juga sering diundang menjadi narasumber di acara-acara talkshow dan peliputan berita dari RuaiTV. �Dari situ kemudian muncul prespektif dari masyarakat adat dalam berbagai persoalan yang mengemuka,� ujarnya, �Sebagai contoh dalam persoalan kebakaran lahan.�
Dalam persoalan kebakaran lahan, menurut Glorio, masyarakat adat sering dijadikan kambing hitam karena kegiatan ladang berpindahnya. �Namun dengan pemberitaan RuaiTV, terungkap bahwa ada semacam kearifan local dari masyarakat adat terkait ladang berpindah itu sehingga tidak menimbulkan kebakaran lahan.�
Dibandingkan dengan televisi-televisi local dan nasional lainnya yang ada di Kalimantan Barat, RuaiTV lebih memiliki �keberpihakan� terhadap persoalan-persoalan masyarakat adat. �Televisi-televisi lainnya lebih sering memberitakan mengenai politik elite dan jarang memberitakan persoalan masyarakat akar rumput, termasuk masyarakat adat,� jelas Glorio, �Beberapa persoalan yang menyangkut persoalan komunitas masyarakat adat menjadi lebih cepat diselesaikan setalah informasi mengenai persoalan itu dipublikasikan RuaiTV, salah satu contohnya mengenai persoalan jalan rusak.�
Sebelum ada RuaiTV, lanjut Gloria, persoalan jalan rusak di komunitas lama sekali diperbaiki. �Namun, setelah itu mendapat pemberitaan dari RuaiTV, menjadi cepat diatasi,�tegas Gloria, �Hal itu dikarenakan RuaiTV juga ditonton oleh pejabat-pejabat daerah local.�
Hal lain yang menarik dari RuaiTV, menurut Glorio Sanen, adalah upaya lembaga penyiaran ini untuk memberikan ruang khusus bagi masyarakat adat melalui jurnalisme warga. �RuaiTV memfasilitasi pelatihan-pelatihan jurnalisme warga bagi komunitas masyarakat adat di Kalimantan Barat,� katanya, �Hasil dari jurnalisme warga masyarakat adat itu kemudian dipublikasikan melalui RuaiTV, sehingga dengan demikian masyarakat adat dapat memberitakan persoalan yang ada di kampungnya sendiri dengan tetap mengacu pada prinsip-prinsip jurnalistik pada umumnya.�
Glorio Sanen, sebagai salah satu aktivis Masyarakat Adat di Kalimantan Barat, berharap muncul Ruai-Ruai TV di daerah lainnya di nusantara. �Hal itu disebabkan karena perjuangan masyarakat adat tidak hanya di Kalimantan Barat, namun juga di seluruh nusantara,� jelasnya, �Selain itu, kami berharap RuaiTV dapat menjaga konsistensinya untuk tetap memberitakan persoalan masyarakat adat.�